Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Tuesday, 2 June 2015

Mental Block : Negatif sebagai tantangan memulai bisnis


MENTAL BLOCK : NEGATIF SEBAGAI TANTANGAN MEMULAI BISNIS
Oleh : Rizky Amalia Ditasari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya

      I.        Gambaran Umum Sebuah Bisnis
Sebuah bisnis saat ini nampaknya telah membuat kalangan pengusaha khususnya pengusaha Indonesia semakin semangat dalam menekuni dunia bisnis. Keyakinan atau optimisme para pengusaha telah mengalami lonjakan peningkatan yang tajam, hal ini dapat dilihat dari survey yang telah dilakukan oleh Grant Thornton International Business Report (IBR). Survey tersebut menunjukkan bahwa peningkatan optimisme bisnis di kalangan pengusaha Indonesia mengalami lonjakan yang tajam pada kuartal I di tahun 2015 ini. Setelah mengalami lonjakan tersebut tingkat optimisme para pengusaha Indonesia kini tercatat menjadi sebesar 68 persen pada periode Januari – Maret 2015, hal ini hampir mencapai lima kali lipat dari besar persentase tahun 2014 lalu yang hanya mampu mencapai angka 14 persen pada kuartal IV. Menurut Johanna Gani (Managing Partner di Grant Thornton Indonesia), mayoritas pebisnis yang disurvei optimis akan mampu mencapai target penjualan dan profit yang diharapkan. Ekspektasi atas pencapaian profit untuk 12 bulan mendatang meningkat hingga 50 persen, setelah pada periode sebelumnya hanya sebesar 20 persen.
Sikap optimisme pada kalangan pengusaha yang telah di jelaskan sebelumnya nampaknya berbeda jauh dengan sikap pengusaha pemula atau pengusaha yang baru memulai bisnisnya. Kegagalan dalam bisnis sepertinya masih sering terjadi di kalangan pemula bisnis, sehingga kegagalan tersebut dapat juga menjadikan seorang pemula bisnis menjadi pesimis dan jauh dari optimis dalam melanjutkan usahanya atau memulai usaha yang baru lagi. Selain itu, kurangnya keyakinan dalam diri dapat pula menjadikan seseorang pemula bisnis mudah untuk pindah haluan dengan berganti-ganti jenis usaha dalam waktu yang singkat, pemula bisnis yang seperti ini nampaknya masih kurang yakin terhadap ekspektasi pencapaian profit bisnis yang akan dicapai melalui bisnis yang dijalankannya.
Dalam perbedaan optimisme pengusaha yang telah lama menekuni dunia bisnis dengan pengusaha yang baru memulai bisnisnya terlihat bahwa pada pengusaha pemula akan lebih menerima banyak tantangan-tantangan dalam memulai bisnis yang akan dijalankan, bagaimana tidak ? dalam tahap ini pengusaha bagaikan sedang membangun pondasi bisnisnya di tengah bangunan-bangunan bisnis yang telah berdiri tinggi besar yang ada di sekitarnya.  Sesuatu yang baru di rintis inilah yang membedakan pengusaha yang telah lama menekuni dunia bisnis dengan pengusaha yang baru memulai bisnis dalam menghadapi tantangan bisnis.
    II.        Tantangan dalam Bisnis
Tantangan dalam bisnis banyak terjadi pada kalangan pengusaha terutama pada kalangan pemula bisnis. Di dalam menghadapi MEA 2015 seperti sekarang ini, hendaknya pengusaha pemula juga harus siap dalam menghadapi hal tersebut, pasalnya dengan adanya MEA 2015 dapat menjadi kesempatan emas bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya. Jika pengusaha pemula sulit dalam menghadapi tantangan di era MEA 2015, dengan hanya berdiam diri pada tahap satu titik awal memulai bisnis saja dapat diperkirakan usaha tersebut tidak akan bertahan lama.
Dari berbagai macam tantangan dalam memulai sebuah bisnis, salah satu yang menjadi tantangan dalam memulai menjalankan bisnis adalah keberadaan modal. Banyak orang yang menganggap bahwa modal adalah hal yang paling utama ketika akan memulai sebuah bisnis. Modal tersebut nampaknya telah dianggap sebagai suatu hal yang apabila tidak ada maka suatu bisnis tersebut tidak akan berjalan. Dengan begitu benarkah modal adalah tantangan utama dalam memulai sebuah bisnis ? Bukankah telah banyak Bank yang telah menawarkan credit consumer bagi kalangan pebisnis dan UMKM ? Nampaknya keberadaan modal sebagai tantangan dalam memulai bisnis telah menjadi pendapat yang sudah sering dibicarakan. Lalu, apakah sebenarnya yang menjadi tantangan utama dalam memulai sebuah bisnis ?
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang pasti pernah mengalami kondisi dimana ia akan melakukan sesuatu namun karena suatu hal ia harus menghentikan tekat tindakan yang ingin ia lakukan. Contohnya saja begini, ketika memulai sebuah usaha, ada rasa takut yang muncul dari dalam diri dan ada sebuah pemikiran terkait kekhawatiran bisnis yang dijalankan akan gagal atau bahkan khawatir bahwa bisnis tersebut nantinya tidak akan mendapatkan profit sama sekali dan menjadi bangkrut. Ketika memulai bisnis sepertinya banyak orang yang telah berasumsi dan meyakini bahwa tidak adanya modal untuk memulai bisnis akan menjadi penghambat sebuah bisnis dapat berjalan, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak orang yang pesimis terlebih dahulu untuk menjadi sukses hanya karena ketika tidak ada modal untuk memulai bisnis. Kondisi seperti inilah yang sebenarnya menjadi tantangan bagi seseorang dalam memulai sebuah bisnis. Dalam kondisi tersebut seseorang harus melawan asumsinya sendiri dan menghilangkan pemikiran bahwa tindakan yang akan dilakukan akan berdampak negatif pada hasil. Keyakinan yang timbul dari diri sendiri ini telah mem-block diri untuk tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan sebelum benar-benar berusaha untuk mencapainya. Hal ini dapat menghentikan tindakan seseorang dan menghambat berjalannya sebuah kemauan diri. Sehingga tantangan dalam memulai bisnis adalah melawan dan menjauhkan diri dari Mental block dalam memulai bisnis khususnya Mental Block yang berakibat negatif.
Mental block menurut Dr. Adi W. Gunawan, CCH. (Indonesia Leading Expert in Mind Tecnology) adalah hal yang dapat menghambat pikiran bawah sadar, mengeksekusi apa yang sudah dilakukan pikiran sadar. Pikiran sadar sendiri bertugas berpikir rasional dengan melakukan analisis, perencanaan cermat, membuat keputusan, dan mengerahkan kemauan (will power). Mental Block dapat mengakibatkan seseorang sulit maju karena menimbulkan rasa tidak percaya diri, gugup, ragu, malas dan tidak fokus. Sehingga dapat dikatakan bahwa mental block ini muncul dari diri sendiri seperti sikap pesimis yang kemudian mengakibatkan orang tidak jadi melakukan tindakan yang akan dilakukan. Hal ini sangat dibutuhkan sebuah kepercayaan atau keyakinan dari diri sendiri untuk berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan mental block yang dapat berakibat negatif. Proses perubahan ini ditentukan oleh kesadaran masing-masing orang, karena hanya orang itu sendirilah yang dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Dalam sebuah bisnis, memulai usaha dengan dibelenggu bayang-bayang ketakutan akan kebangkrutan, ketakutan akan profit yang diperoleh, kekhawatiran bisnis akan kalah dengan pesaing, ketakutan tidak mempunyai modal untuk memulai bisnis dan lain sebagainya inilah yang sepertinya telah banyak terjadi di lingkungan bisnis. Orang cenderung kurang optimis dalam memulai bisnis. Ketika seseorang mengalami mental block misalkan berfikir dan mem-block diri bahwa tanpa adanya modal, usaha yang akan dijalankan tidak akan bisa sukses. Asumsi dan pemikiran inilah yang hendaknya di ubah menjadi keyakinan bahwa tanpa modal bisnis ini akan berjalan, atau keyakinan bahwa unit bank akan memberikan pinjaman modal sehingga asumsi yang muncul adalah bisnis yang dijalankannya akan menjadi sukses, dengan begitu mental block yang dapat menghambat kesuksesan di dalam diri dapat dihindari dan di lawan.
   III.        Membangun keyakinan dan menghilangkan mental block : negatif
Tantangan dalam memulai bisnis disimpulkan dapat dikarenakan oleh mental block yang dapat menghambat seseorang untuk sukses. Sehingga seseorang harus membangun keyakinan dan menghilangkan mental block : negatif pada diri sendiri agar dapat mewujudkan keinginan pencapaian bisnis yang baik.
  


REFERENSI
http://www.adiwgunawan.com/?p=article&action=shownews&pid=27 diunduh pada 21 Juli 2010 pukul 09:27 WIB
http://beritasurabaya.net/index_sub.php?category=7&id=13806 pada 14 April 2015

NB : 
Certificate of Appreaciation
 presented to
Rizky Amalia Ditasari
as
2nd Winner
in
Youthpreneurship Essay Competition 2015
"Simple Strategic Steps to Start Up A Business"
Essay Presentation - Auditorium lt. Gd Honda Pluit, Jakarta Utara - 31 Mei 2015
By : Synergy Entrepreneur Academy supported By "Prasetiya Mulya" school of business and economics

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT 
Terimakasih atas dukungan dan doa dari :
-Kedua Orang Tua yang saya sayangi
-Aditya Sura Pratama yang selama ini memberikan dukungan kepada saya
-Dewi Ulan Dari yang turut serta berjuang dalam kompetisi ini dari Surabaya hingga Jakarta Utara
-Keluarga saya yang ada di Yogjakarta dan Jakarta yang telah menampung saya dan Dewi ketika perjalanan mengikuti kompetisi ini

No comments:

Post a Comment