Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Thursday 24 April 2014

Mereka juga butuh makan


Terik sinar matahari menemaniku sepanjang perjalananku dari kampus hingga pulang ke kediamanku. Sambil ku perhatikan orang-orang di sekitarku, yang semoga seperti biasanya aku dapat menemukan arti perjuangan hidup dalam kehidupan ini. Belajar dari kehidupan, ya inilah yang paling aku sukai, karena dengan memperhatikan sekitarku aku dapat melihat langsung kehidupan apa dan bagaimana yang terjadi di sekitarku. Senantiasa bersyukur, itulah yang dapatkan ketika belajar kehidupan seperti ini. Hidup sebagai manusia memang tak pernah ada puasnya jika menuruti apa yang di inginkan, namun dengan kita menyadari bahwa kebutuhan lebih penting daripada keinginan, maka kita akan lebih dekat dengan nikmatnya bersyukur.
Ketika aku melewati pasar menuju kediamanku, aku melihat segerombolan Satpol PP yang sedang membongkar warung-warung dan mengangkut gerobak-gerobak  yang ada di pinggir jalan di sekitar pasar tersebut. Aku melihat sekelompok orang pula yang melihat aksi petugas kota itu menjalankan tugasnya dengan wajah yang terlihat prihatin dan seolah pasrah ketika gerobak-gerobak, kayu-kayu sebagai bangunan yang menjadi media mereka untuk mencari sesuap nasi tersebut. 
Satpol PP ! Ketika aku melihat aksimu seperti ini, aku sempat mempertanyakan hati nuranimu, namun aku juga tahu kau sedang menjalankan kewajibanmu sebagai pramong praja di tanah ibu kota ini. Sempat berfikir pula, apakah ini adalah satu-satunya cara untuk mentertibkan dan memperindah ibukota ini dengan cara mengabaikan hak mereka untuk hidup, mereka butuh makan, mereka butuh bertahan hidup, jika mereka harus menebus gerobak tersebut bukankah itu akan memakai uang yang sebenarnya mereka gunakan untuk makan. Mungkin aku terlalu melihat dengan hati keadaan seperti ini, tapi ya inilah aku. Aku tak bisa melihat orang lain yang sesungguhnya mempunyai hak untuk hidup harus berjuang seperti itu. Bukankah kita adalah manusia yang seharusnya bisa saling tolong menolong. Apa mungkin tolong menolong hanya sebagai pelajaran anak SD di tahun 2000an ?
Kejadian tersebut membuatku semakin menyadari bahwa masih banyak orang-orang yang jauh dari keberuntungan dibanding denganku, kejadian tersebut mengajarkan aku bahwa perjuangan hidup ini akan terus kita lalui, kejadian tersebut juga membuatku untuk lebih semangat belajar agar aku bisa menjadi salah satu pembuat kebijakan sosial yang dapat menertibkan kondisi seperti itu dengan tetap memperjuangkan hak mereka untuk hidup. Semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang di selimuti hati nurani, bukankah hidup ini akan lebih indah jika setiap orang mau berjuang untuk saling tolong menolong dengan hati ? mari berjuang dengan ketulusan hati.


Rizky Amalia Ditasari