Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Sunday 18 August 2013

Bunglon di balik seragam coklat dan rompi hijau


Orang bilang kini kau beranjak dewasa
Orang bilang kini kau akan masuk dalam kehidupan yang sesungguhnya
Kehidupan setelah masa putih abu-abu
Kehidupan yang akan semakin membawamu ke masa depan

Kau berlari kesana kemari untuk menemukan kehidupan baru
Kehidupan yang katanya akan mengantarkanmu ke masa depan
Masa depan yang katanya bersamaku
Namun pada akhirnya semua ucapmu itu terhapus angin lalu

Kau berlari kesana kemari
Lalu terjatuh berulang kali
Namun aku tak pernah mengejekmu ketika kamu jatuh
Aku berusaha senantiasa menjadi pribadi yang setia memberikan dukungan untukmu
Hingga pada akhirnya kau telah mendapatkan apa yang kau inginkan
Namun kau tak ingat kehidupan sebelum kehidupanmu saat ini

Orang bilang kini kau tampak berwibawa
Namun kataku tidak !
Orang bilang kau tampak lebih tampan
Namun kataku tidak !
Orang bilang kau tampak lebih dewasa
Namun kataku tidak !

Bagiku mereka melihat wibawamu karena seragammu
Bagiku mereka melihat ketampananmu karena seragammu
Dan bagiku mereka melihat kedewasaanmu karena seragammu

Kau bukanlah kau yang dahulu
Kau lupa, bak seperti kacang lupa dengan kulitnya
Kau tahu apa arti wibawa, tampan dan dewasa menurutku ?

Bagiku..
Wibawa dilihat dari sikap yang bijaksana
Tampan dilihat dari perilaku yang tulus timbul dari hati
Dewasa dilihat dari perkataan dan cara mengambil keputusan

Semua tak ku lihat di dirimu
Hatimu seolah telah tertutup oleh seragam coklat dan rompi hijaumu
Ku rasa tidak hanya dirimu yang berubah menjadi bunglon ketika seragam itu menempel di tubuh seorang laki-laki
Karena ku lihat banyak lelaki sepertimu
Kau bisa simpulkan sendiri lelaki macam apa kau ini.

Sunday 11 August 2013

PENDIDIKAN DI BANGKU KULIAH ITU MAHAL ???

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu negara . Pembangunan negara sudah seharusnya dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan, sehingga tidak hanya pembangunan fisik suatu negara saja yang dilakukan. Karena jika hanya pembangunan fisiknya yang baik, tetapi pembangunan di bidang pendidikan tidak diikut sertakan maka moral bangsa ini akan terpuruk. Jika hal ini terjadi, dalam bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan tergoda untuk korupsi. Hal ini akan mengakibatkan secara lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini akan hancur. Sehingga pembangunan di bidang pendidikan sangatlah penting dan pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negara ini.
Mendapatkan pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi sudah mulai menjadi kebutuhan generasi penerus bangsa. Pasalnya berbeda dengan ijasah lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang notabennya siswa-siswinya telah dibekali dengan keahlian pada masing - masing bidang, Ijasah lulusan sekolah menengah atas (SMA) tanpa dibekali dengan keahlian pada masing - masing siswa hanya bisa digunakan untuk melamar pekerjaan yang minim, contohnya pekerjaan menjadi karyawan toko, hal ini sangat disayangkan karena realita yang ada di masyarakat pada saat ini ketika terdapat lowongan pekerjaan di sebuah toko, syarat lowongan pekerjaan untuk menjadi karyawan di toko tersebut kebanyakan hanya dengan “berpenampilan menarik” , kalau sudah begitu seolah terlihat pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA tidak ada gunanya. Bagaimana tidak ? ilmu yang telah di dapat dan di pelajari selama menjadi siswa/siswi seolah tak ada pengaruh untuk suatu pekerjaan.
Di Indonesia saat ini salah satu masalah pendidikan yang sering masyarakat katakan adalah biaya pendidikan yang mahal. Hal ini sering mengakibatkan adanya pembedaan status antara siswa lulusan SMA dengan lulusan Perguruan Tinggi . Disisi lain sebuah ketidakadilan terjadi, yaitu antara si kaya dan si miskin. Seolah pendidikan yang tinggi hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya, atau bahkan bisa menimbulkan istilah orang miskin tidak boleh kuliah. Ketidakadilan seperti ini juga bisa mengakibatkan rasa minder si miskin dalam bergaul dengan mereka yang berpendidikan tinggi. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat banyak masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah karena sekarang ini banyak masyarakat Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan sehingga banyak orang tua tidak begitu peduli atau memperhatikan pentingnya pendidikan bagi sang buah hatinya, lagi lagi hal ini dikarenakan biaya pendidikan masih di anggap mahal, hal ini membuat banyak anak putus sekolah, dan kebanyakan anak tersebut hanya mendapat pendidikan sampai pada jenjang sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas.
Dalam ekonomi seiring dengan meningkatnya harga barang-barang yang berarti turunnya nilai uang, nampaknya dapat berpengaruh pada masalah pendidikan. Bagaimana tidak ? Biaya pendidikan pada masing - masing sekolah, khususnya pada Perguruan Tinggi (PT) jumlahnya bervariasi, namun pada kenyataan saat ini kenaikan biaya pendidikan sudah menjadi hal yang pasti. Mahalnya pendidikan di Indonesia kemungkinan besar bermula dari inflasi. Jika dilihat pada tahun – tahun yang lalu , tentunya biaya pendidikan pada tahun – tahun yang lalu lebih kecil dari pada tahun ini, yang berarti merupakan pelajaran bagi kita untuk memperhitungkan tingkat inflasi.
Di Belanda, Jerman, Singapura, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi (PT) yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara banyak yang menggratiskan biaya pendidikan. Bagaimana di Indonesia? Banyak masyarakat yang masih menilai bahwa biaya pendidikan di Perguruan Tinggi itu mahal. Namun kenyataannya masyarakat itu sendiri yang kurang mengetahui program – progam kerja yang diberikan oleh pemerintah dalam menghadapi masalah pendidikan khususnya dalam masalah mahalnya biaya pendidikan. Pemerintah sebenarnya telah mensubsidikan banyak anggaran untuk pendidikan khususnya dalam beasiswa. Salah satu program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah melalui Ditjen Dikti adalah beasiswa BidikMisi. Beasiswa ini diberikan kepada siswa dan siswi dari keluarga kurang mampu atau bisa dikatakan keluarga miskin yang mempunyai prestasi dalam bidang akademik maupun non – akademik.
Beasiswa BidikMisi ini telah berjalan mulai tahun 2010 hingga sampai saat ini, beasiswa ini diberikan di banyak Perguruan Tinggi di Indonesia. Sayangnya masyarakat memang masih banyak yang kurang mengetahui mengenai beasiswa ini, khususnya masyarakat yang ada di desa ataupun di daerah terpencil. Padahal melalui beasiswa ini siswa–siswi lulusan sekolah menengah atas (SMA) ataupun lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) akan tidak putus sekolah sampai disitu saja, melainkan mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di bangku kuliah. Melalui beasiswa ini masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi mengenai biaya pendidikan yang kabarnya mencapai nominal yang tinggi, atau bisa dikatakan sangat mahal. Pasalnya dalam beasiswa ini seluruh biaya pendidikan selama kuliah akan dibiayai oleh pemerintah. Dalam beasiswa ini untuk progam S1 akan dibiayai hingga empat tahun, sedangkan untuk progam D3 akan dibiayai selama tiga tahun.
Meskipun banyak beasiswa untuk biaya pendidikan yang ada di Indonesia ini masyarakat masih banyak yang memikirkan bagaimana nantinya biaya hidup ketika menjalani masa kuliah di Perguruan Tinggi (PT), pemikiran ini muncul karena terlihat banyak mahasiswa yang berasal dari luar daerah Perguruan Tinggi itu sendiri alias merantau. Hal inipun sebenarnya sudah tidak perlu di khawatirkan karena melalui beasiswa BidikMisi masalah biaya hidup inipun telah diberikan oleh pemerintah, sehingga selain biaya pendidikan, dalam beasiswa ini biaya hiduppun memang juga diberikan, tepatnya biaya hidup ini di berikan setiap satu bulan sekali atau bahkan ada yang diberikan setiap tiga bulan sekali (triwulan). Hal ini tergantung kebijakan dari masing-masing Universitas  dalam sistem pencairan dana beasiswa ini. Tidak hanya itu saja melalui beasiswa BidikMisi ini selain biaya pendidikan dan biaya hidup penerima beasiswa juga mendapatkan biaya pembinaan, biaya buku, biaya pelatihan, biaya skripsi hingga biaya wisuda. Sehingga memang seluruh biaya kuliah hingga wisuda diberikan oleh beasiswa ini.
Pemerintah sebenarnya memang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Namun mungkin terkadang karena adanya keterbatasan dana hal ini sulit terwujud.  Akan tetapi  keterbatasan dana itu sendiri memang tidak dapat dijadikan alasan bagi  pemerintah untuk cuci tangan dalam masalah pendidikan khususnya mengenai biaya pendidikan yang mahal.  Paradigma masyarakat yang masih menganggap biaya pendidikan di Perguruan Tinggi (PT) itu mahal sebaiknya harus sedikit diubah menjadi positif  hingga masyarakat mengetahui bahwa pemerintah telah berupaya dalam menangani masalah pendidikan ini, realitanya beasiswa BidikMisi yang diberikan oleh pemerintah ada untuk pendidikan Indonesia.