Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Tuesday 16 June 2015

Belajar dari pengamen berbadan dua



Siang ini saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman untuk menikmanti indahnya bulan yang di tunggu-tunggu umat islam. Bulan yang semoga membawa bekah untuk semua umat nabi Muhammad SAW. Apalagi kalau bukan bulan Ramadhan ! bulan Ramadhan 1436 H ini saya sambut dengan penuh suka cita. Perjalanan pulang kampung saya kali ini menggunakan armada bis dari terminal Purabaya.  “Dimanapun saya berada saya harus belajar dari orang-orang di sekitar saya !” ya itulah yang saya tekankan pada diri saya sendiri, belajar tidak harus dari akademik namun belajar dapat diperoleh dari orang di sekitar saya yang membuat mata saya terbuka bahwa hidup ini sangat bervariasi, dan tentu saja dengan belajar dari orang-orang di sekitar saya dapat membuat saya semangat dan senantiasa bersyukur.
Selama perjalanan saya melihat banyak sekali pedagang kaki lima yang naik turun bis untuk menawarkan dagangannya. Sempat terbesit di dalam hati saya, betapa berjuangnya mereka untuk bertahan hidup, betapa kerja kerasnya mereka untuk mendapat sesuap nasi katakanlah. Mereka naik turun bis tanpa peduli akan ada pembeli yang membeli dagangannya namun saya lihat mereka begitu bersemangat dan tak pantang menyerah untuk terus berusaha menghabiskan dagangannya. Pemandangan pedagang kaki lima seperti ini tentu saja sering kali saya lihat setiap kali saya pulang atau kembali ke perantauan menggunakan armada bis, namun ada yang berbeda pada perjalanan pulang saya kali ini.
Bis yang saya tumpangi kali ini mendapati banyak penumpang yang hingga banyak sekali penumpang yang harus berdiri karena tak mendapatkan tempat duduk. Bak lebaran arus balik mudik bagai sejuta manusia berjubel di dalam bis. Seketika di tengah perjalanan tepatnya ketika perjalanan pada waktu itu sampai di Nganjuk. Saya mendapati seorang pengamen wanita yang naik bis dengan kondisi sedang hamil. Subhanallah, bagaimana ibu ini bisa tangguh seperti ini, ia bernyanyi mengamen di tengah jubelan manusia di dalam bis. Sontak saya tak bisa menikmati lagu yang dinyanyikan ibu pengamen ini, karena pandangan saya tertuju pada perutnya yang hamil dengan umur kandungan kira-kira 5-6 bulan tersebut. Gundukan di perutnya itu membuat ibu tersebut harus melindungi dari desakan penumpang. Mata saya tak henti-hentinya melihat perut ibu tersebut, saya tak tega melihat seorang ibu dengan kondisi sedang hamil harus mengamen.
Ketika ibu tersebut selesai bernyanyi ibu tersebut berjalan dari kursi penumpang paling depan hingga belakang untuk mengumpulkan uang hasil ngamennya dalam bis tersebut. Sambil memegangi perutnya ibu tersbut berjuang di tengah jubelan manusia untuk mengais rezeki yang ku lihat demi anak yang di kandungnya. Saya berfikir dimana suaminya ? mengapa suaminya membiarkan ibu tersbut mengamen dengan kondisi tersebut ? ketika saya berfikir seperti itu, ibu tersebut turun dari bis.
Pelajaran yang bisa saya dapat kali ini adalah menjadi seorang wanita itu harus kuat, mandiri, tangguh dan mampu berjuang terus meski harus melawan lelah. Selain itu kejadian yang saya lihat memberikan saya gambaran bahwa seorang ibu akan senantiasa melakukan apapun dengan kerja kerasnya untuk anaknya, tak peduli bagaimanapun ia akan terus bersemangat memperjuangkan anaknya dengan perjuangannya. Kasih ibu sepanjang masa !

Sunday 14 June 2015

Mencoba Nasyid



Pagi hari telah tiba, tanpa saya lihat sinar matahari (karena kamar kos saya tak ada jendela untuk melihat sinar matahari yang terbit di pagi hari), saya bergegas untuk bersih diri, agenda hari ini adalah mengikuti kompetisi Nasyid di kampus saya.
Saya , Vicky, Zuna dan Mbak Nindi, kami tergabung dalam NDV-Z Voice (baca : New DeViceZ).  Kami bukanlah murni dari pemusik aliran nasyid, apalagi nasyid acapella. Namun kami ingin menyambut bulan yang penuh berkah yaitu bulan Ramadhan dengan mengikuti acara Ramadhan Mubarak Airlangga (RMA-2015), yang paling nekat adalah ketika kami tidak pernah ikut dalam perlombaan nasyid kami hanya menyiapkan kompetisi ini dengan hanya berlatih selama dua hari saja dan itupun kami tidak selalu lengkap personil ketika latihan. Hehehe (nekat betul memang)

Kami membawakan lagu Edcoustic – Muhasabah Cinta dengan lagu Aurel – Salam Ya Ramadhan. Semua peserta kami lihat memilih kategori nasyid acapella, sedang kami hanya nasyid kategori akustik. Hingga pada akhirnya dalam pengumuman kejuaraan nama kami tak disebut, ya.. kita memang tidak menang. Kami tidak kecewa, namun kami malah tertawa bersama di pinggir danau kampus, kami tertawa akan kegilaan kami karena kami nekat betul mengikuti kompetisi ini.
Pada saat di tempat kompetisi saya bertemu dengan kawan SMA saya yang mengurusi kompetisi ini, namun tahukah apa yang teman saya katakan kepada saya “Hai dit, mau ngerocker ya ?” | hehehe saya tertawa ketika teman saya bertanya seperti itu. Saya tak heran ketika teman saya bertanya seperti itu karena notabennya dia tahu bahwa dulu saya tidak pernah mengikuti nasyid yang ada saya hanya vocalis di salah satu group band di SMA saya yang menyukai aliran musik seperti pee wee gaskins. Hehehe jadi tidaklah heran ketika teman saya melihat saya akan tampil nasyid.

Pengalaman ! ini adalah tujuan kami, kami ingin setidaknya merasakan bagaimana bernyanyi  nasyid, kami ingin tahu perbedaan nasyid dengan band. Kami juga ingin memeriahkan acara mubarak ini. Dan pada akhirnya yang dapat saya simpulkan adalah bernyanyi nasyid itu sungguh luar biasa indah, seseorang bernyanyi tak hanya memperlihatkan suara yang merdu namun juga melantunkan tembang dengan makna lirik untuk berjihad kepada Allah SWT. 
Terimakasih Vicky, Zuna, mbak Nindi atas pengalaman ini...
Mari bersemangat menjadi pribadi yang lebih baik ^_^

Thursday 4 June 2015

Bumi “Benci Menunggu”, semoga tidak untuk Matahari



Terbitnya matahari di pagi hari senantiasa memberikan arti kehidupan yang baru di hari yang baru, berharap hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Senantiasa begitu harap dari hari ke hari. Jika matahari pagi bersinar terang pada bumi, bukankah awal yang baik untuk mengawali hari, meski terik terkadang tak disukai, setidaknya langit tidak mendung di pagi hari.
Kau tahu ketika matahari mulai mencul ke permukaan bumi, bumi begitu antusias menyambutnya. Ketika matahari datang dan menyinari bumi, bumi terlihat tersenyum. Matahari senantiasa ingin memberikan yang terbaik untuk bumi. Tapi bagaimana ketika mendung tiba di saat matahari yang harusnya memberikan pancaran cahaya untuk bumi ? Hujan menjadi datang, mengguyur bumi.

Hujan yang datang hendaknya memberikan ketentraman pada bumi yang terkadang tak suka dengan terik matahari. Tapi mengapa harus ada petir ? petir yang menakutkan, petir yang tak bersahabat dengan matahari, kehangatan yang harusnya diberikan matahari setelah hujan tiba menjadi enggan diberikan karena takut dengan petir.
Kejadian dialami kala bumi benar-benar menunggu datangnya matahari, namun tak disangka hujan datang kembali. Hujan itu membuat bumi seolah enggan bertemu dengan matahari. Bahkan bumi menjadi lebih bersahabat dengan petir yang mebuat matahari enggan memberikan kehangatan setelah hujan karena takut dengan petir.

Hujan dan petir, keduanya tidak bisa diprediksi. Jika bumi marah kepada matahari karena hujan dan petir datang kembali ketika bumi mengharapkan bertemu dengan matahari, apakah matahari yang bersalah ? hujan dan petir bukanlah keinginan matahari, dan bukan ada karena dibuat oleh matahari. Jika matahari bisa memainkan hujan dan petir maka matahari lebih memilih untuk tidak memainkannya dikala bumi benar-benar ingin bertemu dengan matahari.
Ketika bumi ingin bertemu matahari kala hujan tiba di pagi hari. Bumi harus menunggu hujan dan petir reda, namun pada halnya bumi benci menunggu. Bumi tidak suka menunggu. Bumi selalu lebih memilih bersahabat denga petir dalam menunggu matahari. 

Matahari tidak suka ketika bumi bersahabat dengan petir, karena bagi matahari kilat petir sungguh menyeramkan. Matahari yang mempunyai cahaya terang untuk bumi tak suka jika bumi di sinari kilat petir yang menakutkan.
Bumi benci menunggu, namun bumi tidak menyadari bagaimana penantian matahari untuk bertemu bumi. Matahari menunggu bumi melewati senja terlebih dulu, melewati gelapnya malam, terkadang terhalang oleh mendung, terhalang oleh petir. Matahari tetap diam menunggu bumi yang berputar pada porosnya hingga bertemu dengan matahari kembali.

Bumi, tahukah kamu matahari senantiasa setia menunggumu ditengah kesibukkanmu berotasi ?

Bumi benci menunggu, semoga matahari senantiasa pada kesetiaannya pada bumi. ^_^




Rizky Amalia Ditasari

Wednesday 3 June 2015

Jantung Malam Kelabu

Kala malam yang bertabur bintang, harusnya jadi malam yang indah, malam yang penuh dengan kelap-kelip cahaya bintang di langit hingga terpancar tanpa mendung kelabu. Malam yang harusnya tak sunyi, kali ini ku rasakan tak hanya sunyi tapi bahkan sepi, membisu, tanpa angin, dan terasa bagai air yang tak bisa mengalir.

Senja yang terlambat, membuat malam menunggu hingga bintang di langit tak berkelap-kelip. Harusnya senja silir berganti malam dengan tepat waktu namun matahari tak kunjung terbenam untuk menghantarkan senja pada malam. Hal ini membuat malam menjadi kelabu, membuat malam menjadi sunyi, bahkan bintang di langit malam bagai tak ingin berkelap-kelip.

Kau tahu mengapa matahari tak kunjung mengantarkan senja pada malam ? matahari hanya ingin menunggu malam siap akan kehadirannya, matahari ingin memenuhi keinginan malam untuk melewati senja yang sungguh indah terlebih dahulu. Namun ternyata keputusan matahari melewati senja dengan perlahan membuat malam menjadi kelabu.

Hingga pada akhirnya malam menjadi kelabu, bintang yang senantiasa berkelap-kelip sontak seperti hanya cahaya lampu yang tak terlihat jelas, gelap, sunyi.

Wahai malam, matahari mungkin memang tak seperti yang kau inginkan, namun bisakah kau lebih bersahabat ? sungguh kau tampak seperti tenun kasih sayang yang penuh kasih jika kau tak kelabu. Aku tersenyum jika kau lebih bersahabat.

Melihat kegelapan di malam yang sebenarnya penuh bintang itu membuat nafas menjadi tersandung-sandung kembali, detak irama jantung tak kunjung seirama seperti biasa. Hal yang tak ku sukai jika terjadi di depan malam. Tak ingin menjadi lemah, mencoba menahan namun tak kunjung bisa. Nafas semakin terengah-engah. Serasa ingin marah kepada denyut, mengapa kau tak bisa biasa, bukankah jika senada, iramamu akan menjadi indah ?

Ku mohon seiramalah selalu, hingga kau bentuk sebuah melodi yang indah.

Rizky Amalia Ditasari

Tuesday 2 June 2015

Mental Block : Negatif sebagai tantangan memulai bisnis


MENTAL BLOCK : NEGATIF SEBAGAI TANTANGAN MEMULAI BISNIS
Oleh : Rizky Amalia Ditasari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya

      I.        Gambaran Umum Sebuah Bisnis
Sebuah bisnis saat ini nampaknya telah membuat kalangan pengusaha khususnya pengusaha Indonesia semakin semangat dalam menekuni dunia bisnis. Keyakinan atau optimisme para pengusaha telah mengalami lonjakan peningkatan yang tajam, hal ini dapat dilihat dari survey yang telah dilakukan oleh Grant Thornton International Business Report (IBR). Survey tersebut menunjukkan bahwa peningkatan optimisme bisnis di kalangan pengusaha Indonesia mengalami lonjakan yang tajam pada kuartal I di tahun 2015 ini. Setelah mengalami lonjakan tersebut tingkat optimisme para pengusaha Indonesia kini tercatat menjadi sebesar 68 persen pada periode Januari – Maret 2015, hal ini hampir mencapai lima kali lipat dari besar persentase tahun 2014 lalu yang hanya mampu mencapai angka 14 persen pada kuartal IV. Menurut Johanna Gani (Managing Partner di Grant Thornton Indonesia), mayoritas pebisnis yang disurvei optimis akan mampu mencapai target penjualan dan profit yang diharapkan. Ekspektasi atas pencapaian profit untuk 12 bulan mendatang meningkat hingga 50 persen, setelah pada periode sebelumnya hanya sebesar 20 persen.
Sikap optimisme pada kalangan pengusaha yang telah di jelaskan sebelumnya nampaknya berbeda jauh dengan sikap pengusaha pemula atau pengusaha yang baru memulai bisnisnya. Kegagalan dalam bisnis sepertinya masih sering terjadi di kalangan pemula bisnis, sehingga kegagalan tersebut dapat juga menjadikan seorang pemula bisnis menjadi pesimis dan jauh dari optimis dalam melanjutkan usahanya atau memulai usaha yang baru lagi. Selain itu, kurangnya keyakinan dalam diri dapat pula menjadikan seseorang pemula bisnis mudah untuk pindah haluan dengan berganti-ganti jenis usaha dalam waktu yang singkat, pemula bisnis yang seperti ini nampaknya masih kurang yakin terhadap ekspektasi pencapaian profit bisnis yang akan dicapai melalui bisnis yang dijalankannya.
Dalam perbedaan optimisme pengusaha yang telah lama menekuni dunia bisnis dengan pengusaha yang baru memulai bisnisnya terlihat bahwa pada pengusaha pemula akan lebih menerima banyak tantangan-tantangan dalam memulai bisnis yang akan dijalankan, bagaimana tidak ? dalam tahap ini pengusaha bagaikan sedang membangun pondasi bisnisnya di tengah bangunan-bangunan bisnis yang telah berdiri tinggi besar yang ada di sekitarnya.  Sesuatu yang baru di rintis inilah yang membedakan pengusaha yang telah lama menekuni dunia bisnis dengan pengusaha yang baru memulai bisnis dalam menghadapi tantangan bisnis.
    II.        Tantangan dalam Bisnis
Tantangan dalam bisnis banyak terjadi pada kalangan pengusaha terutama pada kalangan pemula bisnis. Di dalam menghadapi MEA 2015 seperti sekarang ini, hendaknya pengusaha pemula juga harus siap dalam menghadapi hal tersebut, pasalnya dengan adanya MEA 2015 dapat menjadi kesempatan emas bagi para pelaku usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya. Jika pengusaha pemula sulit dalam menghadapi tantangan di era MEA 2015, dengan hanya berdiam diri pada tahap satu titik awal memulai bisnis saja dapat diperkirakan usaha tersebut tidak akan bertahan lama.
Dari berbagai macam tantangan dalam memulai sebuah bisnis, salah satu yang menjadi tantangan dalam memulai menjalankan bisnis adalah keberadaan modal. Banyak orang yang menganggap bahwa modal adalah hal yang paling utama ketika akan memulai sebuah bisnis. Modal tersebut nampaknya telah dianggap sebagai suatu hal yang apabila tidak ada maka suatu bisnis tersebut tidak akan berjalan. Dengan begitu benarkah modal adalah tantangan utama dalam memulai sebuah bisnis ? Bukankah telah banyak Bank yang telah menawarkan credit consumer bagi kalangan pebisnis dan UMKM ? Nampaknya keberadaan modal sebagai tantangan dalam memulai bisnis telah menjadi pendapat yang sudah sering dibicarakan. Lalu, apakah sebenarnya yang menjadi tantangan utama dalam memulai sebuah bisnis ?
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang pasti pernah mengalami kondisi dimana ia akan melakukan sesuatu namun karena suatu hal ia harus menghentikan tekat tindakan yang ingin ia lakukan. Contohnya saja begini, ketika memulai sebuah usaha, ada rasa takut yang muncul dari dalam diri dan ada sebuah pemikiran terkait kekhawatiran bisnis yang dijalankan akan gagal atau bahkan khawatir bahwa bisnis tersebut nantinya tidak akan mendapatkan profit sama sekali dan menjadi bangkrut. Ketika memulai bisnis sepertinya banyak orang yang telah berasumsi dan meyakini bahwa tidak adanya modal untuk memulai bisnis akan menjadi penghambat sebuah bisnis dapat berjalan, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak orang yang pesimis terlebih dahulu untuk menjadi sukses hanya karena ketika tidak ada modal untuk memulai bisnis. Kondisi seperti inilah yang sebenarnya menjadi tantangan bagi seseorang dalam memulai sebuah bisnis. Dalam kondisi tersebut seseorang harus melawan asumsinya sendiri dan menghilangkan pemikiran bahwa tindakan yang akan dilakukan akan berdampak negatif pada hasil. Keyakinan yang timbul dari diri sendiri ini telah mem-block diri untuk tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan sebelum benar-benar berusaha untuk mencapainya. Hal ini dapat menghentikan tindakan seseorang dan menghambat berjalannya sebuah kemauan diri. Sehingga tantangan dalam memulai bisnis adalah melawan dan menjauhkan diri dari Mental block dalam memulai bisnis khususnya Mental Block yang berakibat negatif.
Mental block menurut Dr. Adi W. Gunawan, CCH. (Indonesia Leading Expert in Mind Tecnology) adalah hal yang dapat menghambat pikiran bawah sadar, mengeksekusi apa yang sudah dilakukan pikiran sadar. Pikiran sadar sendiri bertugas berpikir rasional dengan melakukan analisis, perencanaan cermat, membuat keputusan, dan mengerahkan kemauan (will power). Mental Block dapat mengakibatkan seseorang sulit maju karena menimbulkan rasa tidak percaya diri, gugup, ragu, malas dan tidak fokus. Sehingga dapat dikatakan bahwa mental block ini muncul dari diri sendiri seperti sikap pesimis yang kemudian mengakibatkan orang tidak jadi melakukan tindakan yang akan dilakukan. Hal ini sangat dibutuhkan sebuah kepercayaan atau keyakinan dari diri sendiri untuk berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan mental block yang dapat berakibat negatif. Proses perubahan ini ditentukan oleh kesadaran masing-masing orang, karena hanya orang itu sendirilah yang dapat mengendalikan dirinya sendiri.
Dalam sebuah bisnis, memulai usaha dengan dibelenggu bayang-bayang ketakutan akan kebangkrutan, ketakutan akan profit yang diperoleh, kekhawatiran bisnis akan kalah dengan pesaing, ketakutan tidak mempunyai modal untuk memulai bisnis dan lain sebagainya inilah yang sepertinya telah banyak terjadi di lingkungan bisnis. Orang cenderung kurang optimis dalam memulai bisnis. Ketika seseorang mengalami mental block misalkan berfikir dan mem-block diri bahwa tanpa adanya modal, usaha yang akan dijalankan tidak akan bisa sukses. Asumsi dan pemikiran inilah yang hendaknya di ubah menjadi keyakinan bahwa tanpa modal bisnis ini akan berjalan, atau keyakinan bahwa unit bank akan memberikan pinjaman modal sehingga asumsi yang muncul adalah bisnis yang dijalankannya akan menjadi sukses, dengan begitu mental block yang dapat menghambat kesuksesan di dalam diri dapat dihindari dan di lawan.
   III.        Membangun keyakinan dan menghilangkan mental block : negatif
Tantangan dalam memulai bisnis disimpulkan dapat dikarenakan oleh mental block yang dapat menghambat seseorang untuk sukses. Sehingga seseorang harus membangun keyakinan dan menghilangkan mental block : negatif pada diri sendiri agar dapat mewujudkan keinginan pencapaian bisnis yang baik.
  


REFERENSI
http://www.adiwgunawan.com/?p=article&action=shownews&pid=27 diunduh pada 21 Juli 2010 pukul 09:27 WIB
http://beritasurabaya.net/index_sub.php?category=7&id=13806 pada 14 April 2015

NB : 
Certificate of Appreaciation
 presented to
Rizky Amalia Ditasari
as
2nd Winner
in
Youthpreneurship Essay Competition 2015
"Simple Strategic Steps to Start Up A Business"
Essay Presentation - Auditorium lt. Gd Honda Pluit, Jakarta Utara - 31 Mei 2015
By : Synergy Entrepreneur Academy supported By "Prasetiya Mulya" school of business and economics

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT 
Terimakasih atas dukungan dan doa dari :
-Kedua Orang Tua yang saya sayangi
-Aditya Sura Pratama yang selama ini memberikan dukungan kepada saya
-Dewi Ulan Dari yang turut serta berjuang dalam kompetisi ini dari Surabaya hingga Jakarta Utara
-Keluarga saya yang ada di Yogjakarta dan Jakarta yang telah menampung saya dan Dewi ketika perjalanan mengikuti kompetisi ini