Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Friday 15 May 2015

Masa Lalu ibarat cermin atau kaca spion ?



Angin malam yang dingin menusuk tulang rusuk yang belum menemukan pasangan tulang rusuknya tersebut. Bulan benderang kuning bercahaya seolah di ikuti oleh raga yang masih menanti kehalalan untuk menyempurnakan agamanya. Berdua dengan yang belum menjadi halal mungkin napak terlihat tidak sepantasnya. Namun, perbincangan yang selalu dibicarakan selalu menjadi pelajaran hidup yang sungguh luar biasa. Saling berbagi cerita dan saling mengungkapkan senang dan keluh kesah dirasa bagai kenyamanan tersendiri yang di peroleh raga yang merindukan halalnya.
 Setiap orang mempunyai masa lalu. Perjalanan yang telah dilalui dalam kehidupan hingga pada akhirnya bertemu pada satu titik pertemuan yang baru dengan orang yang baru mungkin akan banyak menimbulkan pertanyaan “mengapa?”, pertanyaan yang timbul pada raga yang mengharap pertemuan tersebut bukan hanya pertemuan sebagai tempat singgah sementara, namun tempat tinggal yang akan terjalin bahagia dalam kekal hingga di Syurga.
Raga yang terbatas duniawi lahir dari keluarga sederhana dengan hati yang memutuskan untuk berhenti mencari dan tak ingin terbagi. Pribadi yang senantiasa ingin memperbaiki diri dari lingkungan dan orang-orang yang di sayangi. Pelajaran tentang masa lalu yang di dapat diperjelas oleh seseorang yang ikut dalam cerita kerudungnya menjadi pelajaran yang sangat berharga dan berharap dapat menjadikan pola pikir dan tingkah laku menjadi lebih dewasa.
Cermin ! masa lalu bisa saja dijadikan sebagai cermin untuk masa depan tapi dengan begitu masa depan tak akan lebih baik dari masa lalu jika masa lalu tersebut selalu dilihat melalui cermin yang akan menghalangi pandangan ke depan untuk lebih baik.
Kaca Spion ! masa lalu dapat di lihat dari sebuah kaca spion, kaca spion yang dilihat tak akan menghalangi pandangan ke depan, tak akan menghalangi perjuangan untuk kehidupan di masa depan, dengan kaca spion masa lalu sesekali dilihat agar lebih bisa berhati-hati untuk berjalan ke depan. Hal yang dilakukan agar tidak terjebak dalam sebuah permasalahan yang sama ketika berada di masa yang lalu. Masa lalu dijadikan sebuah pelajaran hidup agar dapat lebih bijak dalam menyelesaikan sebuah masalah yang pada akhirnya perjuangan untuk masa depan tidak akan berakhir pada hal yang sama dengan masa lalu. Hingga bahagia dalam kekal di Syurga yang selalu dipanjatkan dalam doa menjadi sebuah hal senantiasa diharapkan dapat diijabahNYA.

No comments:

Post a Comment