Pagi kala itu aku bersiap untuk menemuimu di SD Ringinagung Kab.
Magetan. Dengan memakai jaket ungu tebal aku menyusuri dinginnya pagi di
wilayah yang terkenal dengan wisata Telaga Sarangannya. Ketika sampai di
lokasi, aku tersenyum melihat lebih dari 100 sahabat kecil yang akan ku jumpai.
Mereka duduk di halaman sekolah mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah. Kala
itu aku bersama teman-temanku memang telah mempunyai agenda untuk mengisi sabtu
ceria di SD tersebut.
Tujuan kami tidak lain yaitu ingin memberikan semangat mereka agar tidak
lengah dalam menempuh pendidikan. Semalam sebelumnya aku menyiapkan materi yang
akan aku jelaskan kepada adik-adik di SD Ringinagung ini. Kali ini aku
membawakan sesuatu yang beda dari sebelumnya, selain pemberian motivasi oleh
temanku yang berprofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Magetan. Aku
bercerita kepada adik-adik ini tentang sahabat-sahabat kecil yang ada di SD
Lebaksitu 1 , Lebak Banten, Rangkasbitung.
Sahabat kecil yang ada di Lebak Banten, satu bulan yang lalu tepatnya
pada 10 Maret 2015 mereka mendapati musibah banjir. Mungkin terdengar biasa
ketika musibah yang di alami adalah banjir, tapi bagaimana ketika kita tahu
bahwa musibah banjir itu telah merobohkan satu-satunya akses untuk menuju
sekolah sahabat-sahabat kecil itu. Bagaimana ketika kita mendengar 46 siswa
yang hendak berangkat ke sekolah harus terjatuh ke sungai 30 m dari jembatan yang
menjadi akses mereka menuju sekolah ? Bagaimana ketika kita mendengar bahwa
meskipun jembatan itu roboh namun keesokan harinya masih ada siswa-siswi yang
nekat berangkat ke sekolah melalui jembatan dengan cara merayap ? Bagiku banjir
memang tak bisa disalahkan karena ulah manusia yang membuatnya ada. Namun yang
menjadi pelajaran hidup bagiku adalah betapa malunya diriku ketika melihat
sahabat-sahabat kecil yang terus memiliki semangat yang tinggi dalam menutut
ilmu. Betapa sungguh luar biasanya mereka ! Mereka telah mengajarkan aku bagaimana
seseorang hendaknya tak berputus asa meskipun ada hal yang menghalanginya untuk
mewujudkan impian. Mereka telah mengajarkan aku bagaimana perjuangan menuju
impian itu penting. Mereka telah mengajarkan aku bahwa bersyukur itu adalah
yang utama, karena kehidupanku masih lebih beruntung dibanding mereka.
Melalui cerita kejadian yang terjadi
di Lebak Banten itu, yang ingin aku sampaikan kepada adik-adik SD Ringinagung
ini adalah mereka harus lebih bersyukur dan bersemangat dalam belajar dan
menggapai cita-cita. Mereka tak boleh lenggah karena Indonesia butuh mereka. Mereka
harus terus di dampingi untuk tidak lenggah dalam belajar, karena bagiku
anak-anak memang seharusnya dibiasakan untuk semangat menutut ilmu sejak dini
sebelum kemalasan mengikis bara semangat yang ada di jiwa kecil mereka.
Surat untuk SD Lebaksitu 1, aku dan
teman-temanku memberikan kesempatan kepada adik-adik di SD Ringinagung untuk
menulis surat. Surat yang akan kami berikan kepada sahabat-sahabat kecil yang
ada di Lebak Banten melalui rekan kami yang pernah menjadi Pengajar Muda
(Indonesia Mengajar) di SD Lebaksitu tersebut. Alhasil surat dari mereka
ternyata juga berisi motivasi untuk sahabat-sahabat kecil untuk terus semangat
dalam menutut ilmu. Kami tidak sedang menunjukkan apa-apa, kami juga tidak
sedang menunjukkan apa-apa, juga bukan untuk menjadi event yang mengukir
prestasi. Kami disini belajar, belajar dari lingkungan sekitar. Kami senang
ketulusan hari itu telah menular, apapun hasilnya ! Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kesempatan kepada kita semua untuk senantiasa menebar kebaikan. Mari
jadi agen perubahan sosial ! Bergeraklah !
Rizky Amalia Ditasari
No comments:
Post a Comment