Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Sunday 12 April 2015

Untukmu di Lebak Banten


Pagi kala itu aku bersiap untuk menemuimu di SD Ringinagung Kab. Magetan. Dengan memakai jaket ungu tebal aku menyusuri dinginnya pagi di wilayah yang terkenal dengan wisata Telaga Sarangannya. Ketika sampai di lokasi, aku tersenyum melihat lebih dari 100 sahabat kecil yang akan ku jumpai. Mereka duduk di halaman sekolah mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah. Kala itu aku bersama teman-temanku memang telah mempunyai agenda untuk mengisi sabtu ceria di SD tersebut.
Tujuan kami tidak lain yaitu ingin memberikan semangat mereka agar tidak lengah dalam menempuh pendidikan. Semalam sebelumnya aku menyiapkan materi yang akan aku jelaskan kepada adik-adik di SD Ringinagung ini. Kali ini aku membawakan sesuatu yang beda dari sebelumnya, selain pemberian motivasi oleh temanku yang berprofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Magetan. Aku bercerita kepada adik-adik ini tentang sahabat-sahabat kecil yang ada di SD Lebaksitu 1 , Lebak Banten, Rangkasbitung.
Sahabat kecil yang ada di Lebak Banten, satu bulan yang lalu tepatnya pada 10 Maret 2015 mereka mendapati musibah banjir. Mungkin terdengar biasa ketika musibah yang di alami adalah banjir, tapi bagaimana ketika kita tahu bahwa musibah banjir itu telah merobohkan satu-satunya akses untuk menuju sekolah sahabat-sahabat kecil itu. Bagaimana ketika kita mendengar 46 siswa yang hendak berangkat ke sekolah harus terjatuh ke sungai 30 m dari jembatan yang menjadi akses mereka menuju sekolah ? Bagaimana ketika kita mendengar bahwa meskipun jembatan itu roboh namun keesokan harinya masih ada siswa-siswi yang nekat berangkat ke sekolah melalui jembatan dengan cara merayap ? Bagiku banjir memang tak bisa disalahkan karena ulah manusia yang membuatnya ada. Namun yang menjadi pelajaran hidup bagiku adalah betapa malunya diriku ketika melihat sahabat-sahabat kecil yang terus memiliki semangat yang tinggi dalam menutut ilmu. Betapa sungguh luar biasanya mereka ! Mereka telah mengajarkan aku bagaimana seseorang hendaknya tak berputus asa meskipun ada hal yang menghalanginya untuk mewujudkan impian. Mereka telah mengajarkan aku bagaimana perjuangan menuju impian itu penting. Mereka telah mengajarkan aku bahwa bersyukur itu adalah yang utama, karena kehidupanku masih lebih beruntung dibanding mereka.
          Melalui cerita kejadian yang terjadi di Lebak Banten itu, yang ingin aku sampaikan kepada adik-adik SD Ringinagung ini adalah mereka harus lebih bersyukur dan bersemangat dalam belajar dan menggapai cita-cita. Mereka tak boleh lenggah karena Indonesia butuh mereka. Mereka harus terus di dampingi untuk tidak lenggah dalam belajar, karena bagiku anak-anak memang seharusnya dibiasakan untuk semangat menutut ilmu sejak dini sebelum kemalasan mengikis bara semangat yang ada di jiwa kecil mereka.
           Surat untuk SD Lebaksitu 1, aku dan teman-temanku memberikan kesempatan kepada adik-adik di SD Ringinagung untuk menulis surat. Surat yang akan kami berikan kepada sahabat-sahabat kecil yang ada di Lebak Banten melalui rekan kami yang pernah menjadi Pengajar Muda (Indonesia Mengajar) di SD Lebaksitu tersebut. Alhasil surat dari mereka ternyata juga berisi motivasi untuk sahabat-sahabat kecil untuk terus semangat dalam menutut ilmu. Kami tidak sedang menunjukkan apa-apa, kami juga tidak sedang menunjukkan apa-apa, juga bukan untuk menjadi event yang mengukir prestasi. Kami disini belajar, belajar dari lingkungan sekitar. Kami senang ketulusan hari itu telah menular, apapun hasilnya ! Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesempatan kepada kita semua untuk senantiasa menebar kebaikan. Mari jadi agen perubahan sosial ! Bergeraklah ! 

Rizky Amalia Ditasari

No comments:

Post a Comment