Bersama anak-anak gang batak surabaya |
Ketika diri semakin
ingin mengetahui bagaimana kehidupan anak-anak jalanan, anak putus sekolah,
anak korban pelecehan, pengguna narkoba, dll. Allah SWT begitu baiknya kepadaku
memberikan kesempatan kepadaku untuk belajar satu persatu untuk mengetahui kehidupan-kehidupan
tersebut. Entahlah apa yang ada dalam inginku. Mungkin sebagian orang
mengatakan aku hanya membuang-buang waktu untuk melakukan hal yang mungkin bagi
mereka aneh atau bahkan menganggap tindakanku hanya sebagai pencitraan. Namun ya
inilah aku, selalu ingin tahu kehidupan yang bagiku itu tak wajar dan bagiku
kehidupan itulah yang sebenarnya memerlukan uluran kepedulian kita dan bukanlah
hujatan.
Semenjak aku sering
turun dalam menggali permasalahan-permasalahan yang bagiku tak layak dialami
seorang anak-anak di bawah umur aku semakin banyak belajar tentang arti
bersyukur, tentang ragam permasalahan kehidupan dan tentunya belajar dalam
menangani berbagai perilaku anak-anak.
Aku sangat menikmati
ketika aku mengikuti kegiatan Dinas Sosial Kota Surabaya, Jujur aku senang
ketika aku dapat membawa Elvina yang tadinya putus sekolah sekarang mau dan
dapat kembali ke sekolah, meskipun awalnya penolakan dari salah satu anggota keluarganya
aku dapatkan, namun pada akhirnya mereka mengerti tujuanku tidaklah berniat
buruk. Sungguh hal yang membuatku sempat meneteskan air mata dan sempat tidak
percaya jika aku akhirnya dapat membawanya kembali ke bangku sekolah. Satu hal
yang aku tanamkan dalam diriku, apapun yang seseorang lakukan dengan tulus maka
ketulusan itu akan menular dan menuai hasil yang tulus pula.
Selain aku dipertemukan dengan adik damping
yang bernama Elvina. Aku juga belajar permasalahan yang dialami adik damping dari
kakak damping lainnya. Salah satu permasalahan yang aku pelajari adalah mengenai
kehidupan salah satu anak putus sekolah yang dia dikeluarkan dari sekolahnya
karena dianggap sebagai anak yang gila. Kau bayangkan saja ada seorang anak
berumur 14 tahun sekarang masih berada di bangku sekolah dasar. Anak ini
terpaksa mengulang di bangku sekolah dasar karena akibat dikeluarkannya dia
dari sekolah sebelumnya dan parahnya pihak sekolah menyarankan anak tersebut
bersekolah di sekolah inklusi. Ketika dikeluarkan dan direkomendasikan untuk
bersekolah di sekolah inklusi orang tuanya tak tahu apa itu sekolah inklusi. Hingga
ia tidak diterima di sekolah menengah pertama ketika ijasahnya dari sekolah
inklusi. Itulah yang membuatnya mengulang sekolah pada bangku sekolah dasar
agar tak berijasah inklusi.
Beragam permasalahan
tentang anak-anak ternyata masih banyak namun tak terlihat kasat mata. Melalui kegiatan-kegiatan
sosiallah bagiku permasalahan itu dapat aku temui, dapat aku pelajari. Aku sangat
senang meluangkan waktuku untuk kegiatan seperti ini dibandingkan aku harus
nongki di sebuah cafe atau jalan-jalan di mall hingga berjam-jam. Bukan sok
manis, tapi ya inilah aku. Sebuah hal yang membuatku nyaman, sebuah hal yang
membuatku tersadar bahwa kebaikan Tuhan ada dimana-mana. Sebuah hal yang
mengajarkan aku bahwa ketika kita mengharapkan kebaikan Allah SWT maka
baikkanlah diri kita pada sesama. Karena aku meyakini kontribusi positif akan
menuai hal yang positif. Mari bergerak turun tangan langsung ! bergerak yuk ^_^
No comments:
Post a Comment