Senja yang
terlambat, membuat malam menunggu hingga bintang di langit tak berkelap-kelip. Harusnya
senja silir berganti malam dengan tepat waktu namun matahari tak kunjung
terbenam untuk menghantarkan senja pada malam. Hal ini membuat malam menjadi
kelabu, membuat malam menjadi sunyi, bahkan bintang di langit malam bagai tak
ingin berkelap-kelip.
Kau tahu mengapa
matahari tak kunjung mengantarkan senja pada malam ? matahari hanya ingin
menunggu malam siap akan kehadirannya, matahari ingin memenuhi keinginan malam
untuk melewati senja yang sungguh indah terlebih dahulu. Namun ternyata
keputusan matahari melewati senja dengan perlahan membuat malam menjadi kelabu.
Hingga pada
akhirnya malam menjadi kelabu, bintang yang senantiasa berkelap-kelip sontak
seperti hanya cahaya lampu yang tak terlihat jelas, gelap, sunyi.
Wahai malam, matahari
mungkin memang tak seperti yang kau inginkan, namun bisakah kau lebih bersahabat
? sungguh kau tampak seperti tenun kasih sayang yang penuh kasih jika kau tak
kelabu. Aku tersenyum jika kau lebih bersahabat.
Melihat kegelapan di
malam yang sebenarnya penuh bintang itu membuat nafas menjadi
tersandung-sandung kembali, detak irama jantung tak kunjung seirama seperti
biasa. Hal yang tak ku sukai jika terjadi di depan malam. Tak ingin menjadi
lemah, mencoba menahan namun tak kunjung bisa. Nafas semakin terengah-engah.
Serasa ingin marah kepada denyut, mengapa kau tak bisa biasa, bukankah jika
senada, iramamu akan menjadi indah ?
Ku mohon seiramalah
selalu, hingga kau bentuk sebuah melodi yang indah.
Rizky Amalia
Ditasari
No comments:
Post a Comment