Hujan !
Bagiku hujan itu rezeki,
anugerah dan juga sebuah hal yang indah.
Kau bayangkan saja ribuan
tetesan air jatuh ke bumi dengan rintik-rintik maupun dengan guyuran hujan yang
deras, begitu membuat hati seperti dingin dan sejuk.
Kedatangannya membuat bau tanah
bisa kita cium, sebuah aroma yang membuat nafas yang tadinya terengah-engah
bisa menjadi sejuk karena menikmati aroma yang jarang bisa kita cium.
http://www.dakwatuna.com/2014/01/27/45364/jangan-salahkan-hujan-karena-hujan-itu-indah/#axzz3r5XCKPiZ |
Dulu ketika masa kanak-kanak
seringkali aku hujan-hujanan, bermain air di tengah guyuran hujan bersama
teman. Masa yang pastinya dirindukan, sebuah hal yang terjadi sudah jarang aku
lihat di anak-anak jaman sekarang. Bermain di tengah guyuran hujan adalah hal
yang sangat menyenangkan. Meski terkadang orang tua melarang karena takut
sakit, seringkali dulu aku tetap hujan-hujanan.
Hujan-hujan..
Ketika beranjak dewasa
jarang sudah ku lakukan hujan-hujan..
Namun kali ini ketika aku
pulang kampung, entah mengapa aku ingin sekali menikmati hujan..
Hujan-hujan di sore kali ini
sungguh membuatku bahagia. Aku dapat menikmati aroma hujan, hal yang sudah lama
tidak ku nikmati. Aroma tanah yang
tadinya sempat ku cium-pun membuatku seperti merasakan kesejukkan yang tak
dapat ku jumpai di kota perantauan.
Hujan kali ini benar-benar
membuatku bahagia, ketika berbagai cobaan hidup menerpaku, aku dapat meluapkan
di tengah guyuran hujan. Bukan bermaksud bersenang-senang di atas penderitaan
orang-orang yang tidak menginginkan hujan karena berada di daerah rawan banjir
atau sejenisnya, sama sekali aku tidak mempunyai niat yang buruk, tapi hujan
telah mengajarkan aku banyak hal.
Hujan, kau telah mengajarkan
aku untuk menyikapi sebuah emosi, akankah aku menjadi pribadi sabar ataukan
pribadi yang marah karena kedatanganmu.
Hujan, kau telah mengajarkan
akankah aku menjadi pribadi yang menjadi bersyukur ataukah menjadi cemas karena
kedatanganmu.
Hujan, kau telah mengajarkan
aku untuk menjadi pribadi yang dapat memaknai sebuah perubahan, melalui hujan
aku menjadi mengerti sebuah pencapaian tujuan akan tercapai melalui proses,
proses kedewasaan dan juga proses kuatnya pribadi dalam menghadapi ujian hidup
sehingga bukan semata-mata pada hasil sebagai parameter. Hujan mengajarkan aku
bahwa proses itulah yang menjadikanku dapat menikmati hasil. Hujan telah
mengajarkan aku bahwa Allah SWT benar-benar akan mengikuti prasangka hambaNya,
karena siklus evaporasi, menjadi gumpalan awan , kemudian bercampur dengan deru
angin, maka tumpahlah air istimewa yang insyaAllah akan membawa manfaat untuk
bumi hingga aku pribadi menantikan sebuah pelangi. Meski pelangi tak selalu ada
setelah hujan, tapi aku percaya semua rencanaNYA telah dipersiapkan,
kepadaNYA-lah aku seharusnya menggantungkan harapan. Begitupun ketika aku terlihat tegar atau
berusaha tegar padahal sedang rapuh. Begitupun ketika aku terlihat rapuh atau
sedang rapuh padahal aku sangat kuat, hanya aku dan Allah SWT-lah yang tau dan
ku gantungkan harapanku hanya kepadaNYA karena aku sadar aku bukanlah
siapa-siapa. Semoga hujan senantiasa mengingatkan kita kepada sang pencipta :)
http://uaki.ub.ac.id/2013/11/19/amalan-shalih-saat-turun-hujan/ |
No comments:
Post a Comment