Lihatlah sekitarmu, dengan begitu kau akan dapat ilmu. Ilmu kehidupan untuk dirimu, yang akan kau lalui bersama waktu

Tuesday 10 November 2015

Belajar dari Hujan



Hujan !
Bagiku hujan itu rezeki, anugerah dan juga sebuah hal yang indah.
Kau bayangkan saja ribuan tetesan air jatuh ke bumi dengan rintik-rintik maupun dengan guyuran hujan yang deras, begitu membuat hati seperti dingin dan sejuk.
Kedatangannya membuat bau tanah bisa kita cium, sebuah aroma yang membuat nafas yang tadinya terengah-engah bisa menjadi sejuk karena menikmati aroma yang jarang bisa kita cium.

http://www.dakwatuna.com/2014/01/27/45364/jangan-salahkan-hujan-karena-hujan-itu-indah/#axzz3r5XCKPiZ


Dulu ketika masa kanak-kanak seringkali aku hujan-hujanan, bermain air di tengah guyuran hujan bersama teman. Masa yang pastinya dirindukan, sebuah hal yang terjadi sudah jarang aku lihat di anak-anak jaman sekarang. Bermain di tengah guyuran hujan adalah hal yang sangat menyenangkan. Meski terkadang orang tua melarang karena takut sakit, seringkali dulu aku tetap hujan-hujanan.

Hujan-hujan..
Ketika beranjak dewasa jarang sudah ku lakukan hujan-hujan..
Namun kali ini ketika aku pulang kampung, entah mengapa aku ingin sekali menikmati hujan..

Hujan-hujan di sore kali ini sungguh membuatku bahagia. Aku dapat menikmati aroma hujan, hal yang sudah lama tidak ku nikmati.  Aroma tanah yang tadinya sempat ku cium-pun membuatku seperti merasakan kesejukkan yang tak dapat ku jumpai di kota perantauan.

Hujan kali ini benar-benar membuatku bahagia, ketika berbagai cobaan hidup menerpaku, aku dapat meluapkan di tengah guyuran hujan. Bukan bermaksud bersenang-senang di atas penderitaan orang-orang yang tidak menginginkan hujan karena berada di daerah rawan banjir atau sejenisnya, sama sekali aku tidak mempunyai niat yang buruk, tapi hujan telah mengajarkan aku banyak hal.

Hujan, kau telah mengajarkan aku untuk menyikapi sebuah emosi, akankah aku menjadi pribadi sabar ataukan pribadi yang marah karena kedatanganmu.
Hujan, kau telah mengajarkan akankah aku menjadi pribadi yang menjadi bersyukur ataukah menjadi cemas karena kedatanganmu.

Hujan, kau telah mengajarkan aku untuk menjadi pribadi yang dapat memaknai sebuah perubahan, melalui hujan aku menjadi mengerti sebuah pencapaian tujuan akan tercapai melalui proses, proses kedewasaan dan juga proses kuatnya pribadi dalam menghadapi ujian hidup sehingga bukan semata-mata pada hasil sebagai parameter. Hujan mengajarkan aku bahwa proses itulah yang menjadikanku dapat menikmati hasil. Hujan telah mengajarkan aku bahwa Allah SWT benar-benar akan mengikuti prasangka hambaNya, karena siklus evaporasi, menjadi gumpalan awan , kemudian bercampur dengan deru angin, maka tumpahlah air istimewa yang insyaAllah akan membawa manfaat untuk bumi hingga aku pribadi menantikan sebuah pelangi. Meski pelangi tak selalu ada setelah hujan, tapi aku percaya semua rencanaNYA telah dipersiapkan, kepadaNYA-lah aku seharusnya menggantungkan harapan.  Begitupun ketika aku terlihat tegar atau berusaha tegar padahal sedang rapuh. Begitupun ketika aku terlihat rapuh atau sedang rapuh padahal aku sangat kuat, hanya aku dan Allah SWT-lah yang tau dan ku gantungkan harapanku hanya kepadaNYA karena aku sadar aku bukanlah siapa-siapa. Semoga hujan senantiasa mengingatkan kita kepada sang pencipta :)

http://uaki.ub.ac.id/2013/11/19/amalan-shalih-saat-turun-hujan/

No comments:

Post a Comment